Posted by Blogger Name. Category:
Healty News
Apa itu Fluoride?
Fluoride adalah elemen dari grup halogen, seperti iodin (iodide) dan
klorida (chloride). Ia seringkali
ditambahkan pada saluran air sebagai hydrofluosilicic acid, silicofluoride, atausodium fluoride. Fluoride juga
ditemukan sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi dan beberapa mouthwash,
sebagai bahan pencegah kerusakan gigi.
Mengapa Fluoride Digunakan?
Fluoride
digunakan untuk melawan kerusakan gigi pada anak-anak. Studi awal yang
mendemonstrasikan efektifitasnya sebagai bahan pelawan gigi berlubang dilakukan
di tahun 1940-an. Studi-studi tersebut yang dilaksanakan di Grand Rapids, MI
tahun 1945, di Newburgh, NY tahun 1945, di Brantford, Ontario tahun 1945, dan
di Evanston, IL tahun 1947, saat ini sedang dipertanyakan kembali. Menurut Dr.
Philip Sutton, penulis “The Greatest Fraud: Fluoridation” (*A Factual Book,
Lorne, Australia, 1996), studi-studi tersebut sebenarnya memiliki kualitas
ilmiah yang meragukan. Baru-baru ini, studi-studi lain yang berusaha
mendokumentasikan efektifitas fluoride telah dilakukan. Dr. John Yiamouyiannis
memeriksa data mentah dari studi besar yang telah dilakukan oleh National
Institute for Dental Research (NIDR). Ia menyimpulkan bahwa fluoride tidak
nampak memiliki kemampuan mencegah kerusakan gigi, karena tidak ada banyak
perubahan nilai DMFT (rata-rata jumlah gigi busuk, hilang, ata berlubang) pada
sekitar 40.000 anak-anak. Tidak ada bedanya apakah mereka tinggal di
komunitas yang airnya berfluoride, tidak berfluoride, atau sebagian berfluoride
(Yiamouyiannis, J.A. “Water Fluoridation and Tooth Decay: Results from the
1986-87 National Survey of U.S. Schoolchildren”, Fluoride,
23, 55-67, 1990). Sebuah studi yang lebih besar dilakukan di New Zealand. Di
sana, rencana Pelayanan Kesehatan New Zealand (the
New Zealand National Health Service plan) memeriksa gigi setiap anak
pada grup-grup kunci, dan telah menemukan bahwa anak-anak di kota-kota yang
airnya tidak berfluoride giginya sedikit lebih baik dibandingkan di kota-kota
yang airnya diberi fluoride (Colquhoun, J. “Child Dental Health Differences in
New Zealand”, Community Healthy Services, XI 85-90, 1987). Meskipun gigi
anak-anak telah meningkat dari 1930-an hingga 1990-an, peningkatan ini tidak
berhubungan dengan penambahan fluoride pada air minum. Sebuah studi masih perlu
dilakukan yang secara spesifik menyentuh apakah penambahan fluoride
mempengaruhi kualitas gigi, sambil mengendalikan dan memperhitungkan
faktor-faktor lain dan sumber-sumber lain fluoride. Meskipun dengan meningkatnya
pertanyaan mengenai efektifitas penggunaan fluoride untuk melawan kerusakan
gigi—dan meningkatnya kekhawatiran akan keamaanannya—lebih dari 60 persen
persediaan air Amerika Serikat diberi fluoride. Kebanyakan dari kota-kota
tersebut terdapat di bagian timur AS.
Apa saja yang Dikhawatirkan Berhubungan dengan Penambahan Fluoride
pada Persediaan Air?
Masalah yang paling terlihat ketika
mengkonsumsi terlalu banyak fluoride adalah dental fluorosis. Kondisi ini
dicirikan oleh gagalnya enamel gigi untuk membentuk dengan sesuai dalam gigi
permanen. Efeknya beragam mulai dari pengapuran, noda-noda buram pada gigi,
warna karat, dan kerapuhan gigi.
Kondisi ini, walaupun mengkhawatirkan,
bukanlah masalah kunci, setidaknya menurut beberapa peneliti. Dr. Phyllis
Mullenix percaya, berdasarkan penelitiannya, bahwa fluoridemenurunkan
I.Q. anak-anak (“Neurotoxicity of Sodium Fluoride in Rats”, Mulleninx, P.Neurotoxicology and Teratology,
17 (2), 1995).
Dr. William Marcus, percaya sebuah studi yang
dilaksanakan oleh Battelle for the National Toxicology Program mengenai toxicology fluoride menunjukkan adanya
hubungan antara peningkatan dosis dengan peningkatan kanker tulang pada tikus
jantan. Hal yang sangat membuat Dr. Marcus khawatir adalah fakta bahwa kadar fluoride pada tikus-tikus tersebut lebih
sedikit dibandingkan pada manusia yang mengkonsumsinya dalam kadar lebih
sedikit namun dalam jangka waktu lebih lama. Kadar ini dihasilkan karena fluorideterakumulasi
dalam tubuh dan tidak dikeluarkan.
Dr. Marcus adalah mantan kepala toksikologi
kantor EPA [bagian] Air Minum, tapi dipecat tahun 1991 setelah memaksa
diadakannya evaluasi potensi fluoride menyebabkan kanker. Marcus meminta
banding atas pemecatannya, dan berhasil kembali setelah membuktikan pada
pengadilan bahwa langkah pemecatannya bermuatan politis.
Sebuah artikel di Irish
Times, Dublin, pada 16
Agustus 1999, melaporkan penelitian Dr. Hans Moolenburgh di Belanda menemukan 4
persen orang yang mengkonsumsi air ber-fluoride mengalami berbagai masalah
kesehatan. Permasalahan ini beragam mulai dari penyakit pencernaan hingga
sariawan hingga ruam kulit hingga sakit kepala hingga berbagai bentuk radang
sendi hingga penyakit lebih serius seperti kanker dan keluhan neurologis
[syaraf].
Studi di tahun 1950-an telah menunjukkan
hubungan antara Sindrom Down dan fluoridasi. Lonel Rapaport juga menunjukkan
bagaimana usia para wanita yang memiliki anak Sindrom Down menurun dengan
meningkatnya fluoride pada air minum. Semakin banyakfluoride pada ar minum, semakin rendah
harapan hidup wanita dengan anak Sindrom Down.
Bahkan mereka-mereka yang tidak mempercayai
tingkat toksisitas fluoride harus mengkhawatirkan kadar fluoride dalam persediaan air minum.
Tingkat maksimum yang ditetapkan tahun 1940-an adalah 1 ppm (sekitar 1 mg/l).
Ini berdasarkan asumsi bahwa total konsumsi fluoride adalah 1 mg/hari, dengan asumsi
seseorang akan minum 4 gelas per hari. Namun, pengkonsumsian fluoride saat ini tidak hanya datang
dari air minum. Sebuah studi yang dilaksanakan oleh para peneliti di
Universitas Iowa dan dilaporkan pada Jurnal Asosiasi Gigi Amerika edisi
November menemukan bahwa lebih dari 71% soft drink mengandung 0,60 ppm fluoride.
Pasta gigi, minum, makanan proses, buah dan sayuran segar, suplemen vitamin dan
mineral semua berkontribusi pada asupan fluoride. Kini diestimasi total fluoride yang dikonsumsi setiap hari
adalah 8 mg/hari, delapan kali lebih banyak daripada kadar maksimum [yang
sebelumnya telah ditetapkan].
Kekhawatiran lain yang kurang diperhatikan
adalah interaksi antara fluoride dengan zat-zat tambahan lain
dalam air. Kebanyakan studi yang memperhatikan penambahan fluoridepada
air telah menggunakan sodium fluoride, namun kebanyakan
komunitas menggunakan persenyawaan fluoride yang lebih murah seperti silicofluoride,
hydrofluosilicic acid, atau sodium
silicofluoride. Sebuah studi tahun 1999 pada 280.000 anak-anak di
Massachusetts menunjukkan kadar timah dalam darah lebih tinggi pada
komunitas-komunitas yang menggunakan senyawa yang lebih murah dibandingkan di
kota-kota yang menggunakan sodium fluoride atau ketika air tidak diberikan fluoridesama
sekali (“Children’s Health and the Environment”, 17th International Neurotoxicology Conference, Little Rock,
Arkansas, October 17-20, 1999).
Persenyawaan alumunium seringkali ditambahkan
pada cadangan air sebagai penjernih. Alumunium sendiri tidak mudah diserap oleh
tubuh, tetapi, dengan fluoride keduanya membentuk alumunium-fluoride,
yang sangat mudah diserap. Studi jangka panjang yang diterbitkan tahun 1988
menemukan bahwa bahkan hanya dalam kadar rendah,alumunium-fluoride dalam air minum mengirimkan
lebih banyak alumunium ke otak dibandingkan konsentrat alumunium fluoride. Studi yang
sama menemukan kadar rendahalumunium
fluoride dan sodium
fluoride dalam air minum
menyebabkan kerusakan ginjal dan luka-luka pada otak seperti yang ditemukan
pada para penderita Alzheimer’s dan penyakit-penyakit
sejenisnya. Dr. Robert Isaacson, Universitas Negeri New York, menemukan bahwa
ketika alumunium
fluoride ditambahkan pada
makanan tikus, para tikus jadi memiliki permasalahan ingatan, kehilangan
sensori penciuman, dan berbagai karakteristik Alzheimer’s lainnya (Issaacson, R. “Rat
studies link brain cell damage with alumunium and fluoride in water” State
Univ. Of New York, Binghampton, NY, Wall Street Journal article by Marilyn Chase; Oct.
28, 1992, p. B-6).
Apa yang Dapat Anda Lakukan?
Selain mempelajari lebih jauh efek-efek fluoride dan turut aktif dalam keputusan
masyarakat perihal fluoridasi, Anda dapat membeli pasta gigi alami dan tanpa fluoride*,
khususnya untuk anak-anak.
Anda juga dapat memperhatikan air yang Anda
minum, dan gunakan filter air dan air minum dalam botol. Beberapa filter air
dapat menyingkirkan fluoride dari air, tapi filter berbahan
dasar carbon tidak, jadi pastikan memilih tipe filter yang tepat untuk fluoride.
Banyak air minum botol tidak mengandung fluoride.
Anda dapat mengecek kandunganfluoride dan mineral lain dalam botol
minum Anda di Bottled Water Web’s Bottlers listing.
Kemudian berbagai macam bahaya yang
ditimbulkan oleh Floride :
Akumulasi
dalam tubuh
Jika tertelan, senyawa fluoride bisa terakumulasi dalam tubuh, terutama pada tulang dan kelenjar. Kadar fluoride yang terlalu tinggi jelas mampu mengacaukan fungsi organ penting dalam tubuh.
Jika tertelan, senyawa fluoride bisa terakumulasi dalam tubuh, terutama pada tulang dan kelenjar. Kadar fluoride yang terlalu tinggi jelas mampu mengacaukan fungsi organ penting dalam tubuh.
Fluoride pada bayi
Salah satu sumber fluoride yang tidak diduga adalah susu formula bayi. Selain itu, karena bayi masih harus banyak mendapat nutrisi melalui cairan, mereka juga rentan mengonsumsi fluoride secara tidak sengaja. Fluoride pada bayi pun jelas mengganggu perkembangan tubuh mereka.
Salah satu sumber fluoride yang tidak diduga adalah susu formula bayi. Selain itu, karena bayi masih harus banyak mendapat nutrisi melalui cairan, mereka juga rentan mengonsumsi fluoride secara tidak sengaja. Fluoride pada bayi pun jelas mengganggu perkembangan tubuh mereka.
Fluoride dan kesehatan reproduksi
Pada percobaan yang melibatkan binatang, dosis fluoride yang tinggi membuat sistem reproduksi binatang tersebut jadi rusak. Sperma mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Hal serupa juga diduga bisa terjadi pada manusia.
Pada percobaan yang melibatkan binatang, dosis fluoride yang tinggi membuat sistem reproduksi binatang tersebut jadi rusak. Sperma mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Hal serupa juga diduga bisa terjadi pada manusia.
Fluoride dan kerusakan otak
Fluoride yang masuk ke dalam tubuh ternyata juga berbahaya bagi otak. Bahkan akumulasi fluoride dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit Alzheimer.
Fluoride yang masuk ke dalam tubuh ternyata juga berbahaya bagi otak. Bahkan akumulasi fluoride dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit Alzheimer.
Fluoride dan IQ rendah
Selain meningkatkan risiko Alzheimer, fluoride pun membuat IQ seseorang lebih rendah jika masuk ke dalam tubuh. Secara tidak sadar, konsumsi air yang mengandung fluoride membuat fungsi otak menurun dan tidak maksimal.
Selain meningkatkan risiko Alzheimer, fluoride pun membuat IQ seseorang lebih rendah jika masuk ke dalam tubuh. Secara tidak sadar, konsumsi air yang mengandung fluoride membuat fungsi otak menurun dan tidak maksimal.
Fluoride dan pubertas dini
Beberapa penelitian mengaitkan hubungan antara fluoride dan produksi kelenjar pineal dalam jumlah tinggi. Akibatnya, gadis remaja mengalami pubertas dini atau menstruasi lima bulan lebih cepat dari mereka yang tidak terkena akumulasi fluoride.
Beberapa penelitian mengaitkan hubungan antara fluoride dan produksi kelenjar pineal dalam jumlah tinggi. Akibatnya, gadis remaja mengalami pubertas dini atau menstruasi lima bulan lebih cepat dari mereka yang tidak terkena akumulasi fluoride.
Fluoride dan fungsi tiroid
Selain kelenjar pineal, fungsi tiroid bisa ikut terganggu akibat akumulasi fluoride. Beberapa dampaknya adalah depresi, lemas, peningkatan berat badan, nyeri sendi, kolesterol tinggi, sampai penyakit jantung.
Selain kelenjar pineal, fungsi tiroid bisa ikut terganggu akibat akumulasi fluoride. Beberapa dampaknya adalah depresi, lemas, peningkatan berat badan, nyeri sendi, kolesterol tinggi, sampai penyakit jantung.
Fluoride dan kerusakan tulang
Meski disebut-sebut mampu menguatkan gigi, ternyata kelebihan kadar fluoride dalam tubuh malah bisa memicu kerusakan tulang. Bahkan bagi para lansia, fluoride mampu meningkatkan risiko patah tulang.
Meski disebut-sebut mampu menguatkan gigi, ternyata kelebihan kadar fluoride dalam tubuh malah bisa memicu kerusakan tulang. Bahkan bagi para lansia, fluoride mampu meningkatkan risiko patah tulang.
Itulah berbagai bahaya fluoride yang jarang diketahui. Perhatikan
makanan dan minuman yang Anda konsumsi, pastikan semuanya bebas dari senyawa fluoride.
Indonesia Dibodohkan Dengan Air Mineral
???
Setelah 22 tahun melakukan penelitian, akhirnya Harvard University menambah temuan betapa bahayanya Air Mineral yang mengandung Flourida yang saat ini juga terdapat dalam Air Mineral seperti Aqua kepunyaan Danone, tidak hanya Aqua saja yang kini sahamnya dibeli Danone juga mengandung Zat Flourida.
Termuan terkini dari Harvard University bahwa Air Mineral dengan Fluorida juga mengurangi IQ anak-anak. Sebuah pertanyaan besar jika Danone melalui Aqua menanamkan Zat berbahaya ini di minuman anak-anak Indonesia, dalam target apa untuk puluhan tahun mendatang?
Dalam temuan itu juga membuktikan bahwa Air dengan fluorida di berbagai Negara yang mengonsumsinya termasuk Indonesia ditemukan fakta bahwa anak-anak yang tinggal di Daerah air yang mengandung konsentrasi tinggi fluorida dan meminum Air Mineral dengan kandungan Flourida seperti Indinesia salah satunya Koefisien Intelektualnya sangat rendah. Saya melihat ini sebuah unsur kesengajaan mengapa kemudian pihak Danone menggunakan Zidane sebagai idola untuk kampanye Air Mineral ini di Indonesia disebabkan Zidane muslim dan penduduk Indonesia juga mayoritas muslim. Oleh karena itu, para Ilmuwan dari Universitas Harvard melakukan studi besar dengan mengumpulkan hasil penelitian sebelumnya dalam periode 22 tahun, di mana mereka mempelajari Efek air dengan Fluorida pada anak-anak.
Hasilnya menunjukkan bahwa fluorida dapat mempengaruhi perkembangan otak anak-anak untuk tingkat yang lebih besar yang mempengaruhi orang dewasa.
Selain itu dalam laporan tersebut bahwa fluorida dapat menyebabkan :
Kerusakan hippocampus, mengurangi kadar lipid, plakat pembentukan beta-amiloid (kelainan yang terjadi pada penyakit Alzheimer), eksaserbasi cedera, kerusakan pada sistem pertahanan dan antioksidan, peningkatan dalam aluminium, akumulasi fluoride dalam kelenjar pineal yang kesemuanya ada didalam Otak Manusia.
Dan studi telah menemukan bahwa fluorida berlebih didalam tubuh dapat menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut :
Hiperaktif atau kelesuan.
Gangguan otot.
Radang sendi.
Demensia.
Tidak aktifnya 62 enzim dan menghambat lebih dari 100 Enzim.
Menghambat pembentukan antibodi.
Kematian sel.
Patah tulang.
Beberapa jenis kanker dalam tulang.
0 komentar:
Posting Komentar