Posted by Blogger Name. Category:
Healty News
Walaupun tak setenar kunyit yang masih
saudara serumpun, kunyit putih memiliki
peluang untuk dikembangkan menjadi herba potensial. Pengakuan empiris
maupun penelitian membuktikan bahwa rimpang ini bermanfaat untuk
menolak angin dan efektif menekan resiko kanker.
Dalam penggunaan sehari-hari kunyit putih belum
sepopuler saudara kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan
rasa memang beda. Kunyit memiliki warna daging lebih kuning dan rasanya
tak begitu getir. Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit
putih, tetapi keduanya memiliki aroma yang khas dan kuat
lantaran kandungan minyak atsirinya. Sebagian masyarakat Indonesia sudah
mengakui khasiat kunyit putih sebagai pereda
masuk angin.
Seperti yang
dituturkan oleh Bu Aisyah, penggemar tanaman obat yang tinggal di Depok.
Menurut pemilik kedai jamu ini, kandungan minyak atsiri yang tinggi
yang membuatnya berkhasiat. “Cara membuat ramuannya cukup sederhana.
Read more
Ambil kunyit 200 gram yang telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya. Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir dapat ditambahkan madu secukupnya,” katanya.
Read more
Ambil kunyit 200 gram yang telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya. Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir dapat ditambahkan madu secukupnya,” katanya.
Pengalaman serupa juga dituturkan
Ansori. Pria ini mengaku mengenal khasiat kunyit putih
setelah ibunya divonis menderita kanker. Tepatnya awal tahun lalu, ia
mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas rekomendasi seorang
dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.
“Kunyit putih ini
mengandung suatu zat yang akan menempel secara selektif pada sel-sel
abnormal. Zat ini dipercaya mampu memandulkan perkembangan sel yang
doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok. Dokter juga
mengingatkan agar penderita tetap menjaga pola makan dan menghindari
konsumsi makanan berpengawet,” katanya.
Kunyit Putih Menghambat Sel Kanker
Selain dikenal sebagai pereda masuk angin
dan gangguan ringan lainnya seperti maag, kunyit juga
diyakini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai herba
pelengkap penyembuhan kanker. Rimpang kunyit putih mampu menghambat laju
perkembangan sel kanker dan mencegah kerusakan gen yang menjadi salah
satu penyebab timbulnya kanker. Hal ini karena rimpangnya mengandung
riboisme in activating protein (RIP), yakni protein toksis dan kurkumin.
Senyawa protein inilah yang menghambat
laju sel kanker.
Memang untuk pelengkap penyembuhan
kanker, masih perlu penelitian lebih lanjut. Meski demikian, di pasaran
sudah beredar beberapa produk yang berbahan dasar kunyit putih dan
diakui cocok oleh para penderita kanker.
Peneliti obat tradisional dari Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt.,
menerangkan khasiat kunyit putih telah dikenal turun temurun. Sejauh ini
uji klinis khasiat kunyit putih baru sebatas pemanfaatan minyak atsiri
untuk gangguan pencernaan. Sementara khasiat untuk kanker, belum ada
hasil penelitian resmi dan saat ini penelitian lebih lanjut sedang
dilakukan.
Mangestuti menambahkan, prinsipnya
segala jenis akar rimpang memiliki khasiat yang hampir serupa. Rata-rata
tanaman rimpang semacam jahe, kunyit, temu kunci memiliki kandungan
minyak atsiri yang bagus untuk pencernaan, misalnya sebagai pereda perut
kembung, mual, sakit perut. Di masyarakat, tak sedikit orang yang telah
merasakan khasiatnya. Konsumsi perasan air kunyit putih dalam porsi
wajar meskipun setiap hari terbukti tidak memberikan efek merugikan.
Balitbangkes Departemen Pertanian RI
membukukan penelitian kunyit putih dalam Jurnal Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Volume XVI, Nomor 1 Tahun 2006. Jus temu putih
atau kunyit putih bersama temu mangga mampu mengatasi berbagai keluhan
pada perut seperti sakit perut, diare, mual, sebah, dan kembung. Uji
coba ini dilakukan pada tikus putih jantan.
Hasil percobaan yang terlihat pada feses
tikus tersebut membuktikan bahwa kunyit putih mampu mengatasi diare
serta berkhasiat sebagai peluruh kentut (karminatif), juga mempercepat
penyembuhan luka dan memar.
Untuk pemakaian luar seperti memar,
keseleo, bisul yang sulit pecah, cukup borehkan parutan rimpang kunyit
putih pada bagian tubuh tersebut. Masyarakat tradisional juga
kerap menggunakan gilingan rimpang yang menjadi serbuk dan dikeringkan
sebagai bedak.
Tanaman yang masih sekeluarga dengan
jahe ini bisa tumbuh di mana saja dan tidak perlu perawatan khusus.
Sebagai salah satu komoditi agribisnis, nilai ekonomisnya cukup tinggi.
Pasar terbesar adalah Amerika yang mengimpor kunyit putih untuk bahan
dasar pembuatan minyak wangi. Aromanya hangat, sejuk,
khas kayu-kayuan, dan memberikan efek terapi rileksasi.
Cara Meramu Herba Tunggal
Tidak sulit memanfaatkan kunyit putih.
Tanaman ini bisa digunakan sebagai herba tunggal, tanpa campuran lain.
Berikut beberapa contoh ramuannya:
- Kunyit
Putih Sebagai Obat Masuk angin
Ambil 200 gram kunyit putih yang telah dicuci bersih. Kupas dan parut lalu diambil airnya. Sebelum diminum sebaiknya hasil rebusan dipanasi agar terasa hangat. Jika ingin sedikit manis dapat ditambah madu secukupnya. - Kunyit
Putih Untuk Mengatasi Gangguan pencernaan
Ambil satu rimpang kunyit putih ukuran sedang, kemudian cuci bersih dan kupas. Setelah itu dapat langsung dikunyah. - Kunyit
Putih Sebagai Obat luar
Ambil beberapa rimpang kunyit putih, kupas, lalu tumbuk atau parut. Campur dengan asam kawak. Balurkan bubuk atau hasil parutan campuran kedua bahan tersebut ke bagian kaki yang sakit, linu, maupun bengkak. Agar lebih hangat dan lembut, campur dengan minyak kelapa. - Kunyit
Putih Sebagai Minuman kesehatan
Ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu agar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran air seni, obat diare, serta menambah nafsu makan.
(Sumber;
Kompas)
0 komentar:
Posting Komentar